Proses

Bagi siapa saja yang pernah mengenal ilmu manajemen, tentu sudah tidak asing dengan tiga unsur penting dalam manajemen, yakni input, proses, dan output. Sebagaimana seharusnya ilmu manajemen adalah belajar tentang kehidupan itu sendiri, maka ketiga hal ini sangat dekat dengan hidup kita. Ketiganya penting, tapi dalam tulisan ini kita bahas sedikit tentang "proses" dulu yaaa :D


Bagiku, hidup adalah sekumpulan proses."Proses". Akhir-akhir ini jadi sering merenung tentang satu kata ini. Merenung tentang tuntutan untuk segera menyelesaikan tugas akhir (harusnya ngga direnungi doang, tapi dikerjain juga >_<), merenung tentang proses perbaikan diri, merenung tentang pembelajaran inspiratif dari orang-orang di sekitar. 

Tentang proses, kalau dipikir-pikir sebenarnya tugas akhir itu sebuah proses juga yaa. Proses pembelajaran yang pasti akan sangat berkesan dan terkenang setelah lulus nanti. Dari tahap peminatan bidang, penyusunan proposal, pengurusan surat izin, pengambilan data, penulisan hasil, hingga sidang. Kata orang yang sudah pernah melewati fase ini, kita jadi tahu karakter kita. Dihadapkan dengan ujian-ujian kesabaran pengambilan data misalnya, menjadikan kita tahu, sudah seberapa tangguh sih diri kita. Di proses ini juga kita tahu, siapa saja orang yang tulus memperhatikan kita, mungkin salah satu buktinya dengan memberikan pertanyaan ,"Gimana Rin, udah sampai mana?". Terkadang kita (aku sih :3) hanya menjawabnya dengan senyum kecut, "huehue, doakan saja yaaa :'D". 

Inilah salah satu dari sekian proses yang harus dilalui. Alangkah beruntungnya bagi siapa saja yang dapat melalui proses ini dengan sebaik-baik ikhtiar dan sedalam-dalam pemaknaan. Allah lapangkanlah hati kami untuk dapat menerima hikmah dari berbagai ujian tugas akhir ini :"

Lalu, tentang proses perbaikan diri. Ah, yang satu ini tentu tak ada ujungnya, akan selalu kita perlukan hingga akhir hayat. Betapa beruntungnya saya dipertemukan oleh Allah dengan orang-orang keren yang terus memotivasi tentang proses perbaikan diri mereka. Memotivasi bukan dari kata-kata yang indah nan utopis, tapi memotivasi dari aksi nyata mereka. 

Betapa proses perbaikan diri seseorang itu tak bisa ditebak, proses penaikan kelas ini hanya dilalui oleh orang-orang yang mau. Mau terbuka pikirannya, mau menempa diri dengan hal-hal kebaikan, mau berposes menjadi lebih lebih lebih baik. 

Dari sekian kisah inspiratif, bagiku tak ada kisah yang lebih inspiratif selain kisah perbaikan diri seseorang -hijrah menjadi muslim yang lebih baik- dengan kedekatannya bersama Al Quran. Terlebih kisah orang-orang yang meluangkan waktunya untuk membaca, mempelajari, dan menghafalkannya. Rasa-rasanya ngiri dengan rasa cinta pada Al Quran yang mereka miliki. Ketika masih disibukkan dengan urusan-urusan duniawi hingga lalai dengan Al Quran (T.T), apa kira-kira yang akan menjadi hujjah di hari akhir nanti? :"

Dalam "proses" tak sekedar input internal yang menentukan output, ada juga yang disebut input eksternal. Ya, lingkungan teman sepermainan kita itulah yang turut menjadi input eksternal yang nantinya akan sangat berpengaruh pada "proses" kita. Maka, lihatlah kembali siapa yang menjadi teman dekat kita. Dan sungguh, salah satu nikmat terbaik yang Allah berikan adalah nikmat berkawan dengan orang-orang baik.

"Seorang Mukmin adalah cermin bagi saudaranya"-Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The book of Ikigai

Mau dibawa kemana nasib bangsa ini?

-Seeing the struggle of mothers-