Untukmu Mutiara Peradaban


Untukmu mutiara peradaban....


aku selalu menunggu, ketika berkumpul dengan kalian
duduk melingkar, mengkaji islam

ukhuwah itu terasa indah,
seindah senyuman kalian ketika mengucap salam :)

teringat kala itu,
hujan datang, angin pun menderu
tapi langkah kita tak gentar
justru kian kita rapatkan barisan

duhai mutiara peradaban
saudariku di jalan Allah
saudarimu ini bukan sosok yang pandai merangkai kata,
tulisan ini juga bukan sejenis puisi nan puitis...
hanya deretan kata yang menggambarkan,
betapa aku bersyukur mengenalmu
betapa aku bersyukur dipertemukan denganmu....

duhai mutiara peradaban...
katakan,
bahwa ukhuwah kita tak akan goyah,
tak akan goyah walau badai datang silih berganti....
tak akan goyah walau jarak dan waktu memisahkan nanti

di mana pun dan kapan pun engkau saudariku,
ukhuwah kita sama selama tujuan kita sama,
“Allah ghayatuna
Ar Rosulu qudwatunaAl Qur'anu dusturunaAl Jihadu sabilunaAl Mautu fi sabilillah, asma amanina 
adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Alqur'an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami

Mati di jalan adalah,
Cita-cita kami tertinggi”

(--shoutul harokah – bingkai kehidupan--)

duhai mutiara peradaban,
mari berjuang untuk kebermanfaatan :)

duhai saudariku di jalan Allah,
genggam tanganku, rapatkan barisan :)
bersama-sama kita tumbuhkan semangat perbaikan :)
bersama-sama kita menyeru dalam kebaikan :)

semoga #SaudaraSampaiSurga (^^)9








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The book of Ikigai

Mau dibawa kemana nasib bangsa ini?

-Seeing the struggle of mothers-