Untuk Kapten, Siapa pun Dirimu yang 'kami' Sebut 'pemimpin'
Aku mengenalmu sebagai pemimpin 'kami'
seorang yang peduli dan mengayomi
seorang yang dituakan di antara 'kami'
aku menyadari, betapa beratnya amanahmu
memikirkan 'kami', mengurusi 'kami',
dan menjalani amanah lain dalam hidupmu
di antara sekian kandidat
kaulah yang terpilih untuk memimpin
'kami'
kau telah terpilih,
dan 'kami' bahagia memiliki pemimpin
sepertimu....
ketika kau duduk bersama 'kami',
mendengar kabar 'kami', mengurusi 'bahtera' ini,
apakah kau benar-benar ada di antara
'kami' ?
Bisa jadi ragamu di sini -bersama
'kami'- tapi anganmu terbang tinggi, ke tempat yang tak pasti....
engkau sang 'nahkoda' dalam 'pelayaran'
ini,
maka hadirmu, sangat berarti....
tapi pernah 'kami' merasa kebingungan,
mencari keberadaanmu yang tanpa kabar,
Kapten, di mana? Sedang apa? Bersama
siapa?
sadarkah kau, bahtera ini bisa limbung
tanpamu...
pelayaran ini tak akan selesai
tanpamu...
tim ini tak akan lengkap tanpamu...
'kami' tak paham jalan pikiranmu,
'kami' tak sepenuhnya tahu apa
rencanamu,
mungkin engkau ingin 'kami' lebih
mandiri,
bisa menjadi awak-awak kapal nan solid
mungkin engkau ingin menyiapkan 'kami'
tuk segala kemungkinan yang bisa
terjadi
karena esok lusa tiada yang mengerti,
hanya Allah yang mengetahui apa yang sebenarnya akan terjadi....
tapi bolehkah 'kami' meminta padamu?
Jangan menghilang begitu saja dari
'bahtera' ini...
katakan pada 'kami' hendak kemana kau
langkahkan kaki,
hingga jika 'kami' membutuhkanmu,
'kami' tahu kemana kan mencari...
Kapten, 'bahtera' ini masih membutuhkan
sosok sepertimu,
jika kau ingin 'kami' tumbuh, izinkan
'kami' tumbuh bersamamu
karena 'kami' yakin engkau masih peduli.
~~rrs
(note: puisi iseng^^ dengan analogi aneh, (mungkin) hanya aku yang pahami :D)
Aneh, aku tAAAk memahaminya....
BalasHapusaku yo ra mudeng :v
Hapusintinya perbaiki komunikasi :D